Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Bahasa Indonesia

Selasa, 03 Desember 2013



DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE
PADA ANAK USIA DINI

TUGAS BAHASA INDONESIA

Description: Description: Logo-UKSW-Warna


Disusun oleh
Isma Wulandari
672013015


Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
2013

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE PADA ANAK USIA DINI  ini diajukan untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia.
            Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan ini, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan yang mendasar. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk makalah ini.
            Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami, dan memberikan informasi bagi pembaca. Sebelumnya penyusun mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kata yang kurang berkenan dalam makalah ini.
                                                                                                Kab. Semarang 11 November 2013

                                                                                                                        Penyusun














DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................  ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................................  4
B. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................  4
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknologi Informasi ......................................................................................................  5
B. Penggunaan Handphone pada anak usia dini ................................................................ 8
C. Dampak Penggunaan Handphone pada Anak ...............................................................  10
BAB III KESIMPULAN
- Kesimpulan........................................................................................................................ 14
- Saran.................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Di era ini sebagian besar manusia melakukan aktivitas dengan bantuan teknologi, terutama dalam berkomunikasi dan melakukan pekerjaan. Teknologi ini berpengaruh besar dalam kelangsungan hidup manusia. Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat, karena semakin manusia membutuhkan maka teknologi akan semakin gencar dikembangkan. Handphone adalah salah satu bentuk kecil teknologi yang ramai di pasaran dan sebagian besar orang memilikinya. Penggunaan handphone di era ini sudah merambah kekalangan anak usia dini. Dalam penggunaannya, handphone memiliki banyak dampak positif dan negative terutama pada anak usia dini yang tidak mendapat bimbingan dari orangtuanya. Dalam makalah ini akan disampaikan lebih jelas mengenai dampak tersebut.
  1. Rumusan Masalah
-          Sejauh mana anak usia dini menggunakan teknologi (handphone)?
-          Dampak positif apa yang ditimbulkan oleh penggunaan handphone pada anak usia dini?
-          Dampak negatif yang ditimbulkan jika penggunaan handphone tidak diawasi oleh orangtua sang anak?
  1. Maksud dan Tujuan
-          Mengetahui sejauh mana kegunaan handphone di tangan anak.
-          Mengerti dampak positif apa saja yang akan terjadi pada sang anak
-          Mengerti dampak negatif yang akan muncul jika penggunaan tidak dalam pengawasan.





BAB II
PEMBAHASAN

  1. Teknologi Informasi
Ø  Definisi Teknologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158), Teknologi adalah ;
1)      Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan
2)      Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Ø  Definisi Teknologi menurut ANTON M. MOELIONO, teknologi adalah;
Informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita. Informasi juga merupakan keterangan  atau bahan nyata yang dapat dijadikan dasar  kajian analisis  atau kesimpulan
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :
1.      Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995) 
2.      Teknologi Informasi  adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996) 
3.      Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999) 
4.      Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000) 
5.      Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003)
Teknologi informasi sampai dengan saat ini berkembang sangat pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi untuk memenuhi dan membantu pekerjaan manusia. banyak sekali keuntungan yang didapatkan dari Teknologi Informasi. Kemudahan dalam meng-akses, cepat, praktis, dan juga akurat. Jadi manusia juga sangat mudah untuk memanfaatkannya. Namun tidak dapat dipungkiri Teknologi Informasi juga dapat membawa kerugian dan dampak yang buruk.
Karena kemudahan itulah para produsen berlomba-lomba untuk terus menciptakan Teknologi Informasi yang lebih canggih. Dan karena itulah Teknologi Informasi berkembang begitu pesat hingga saat ini. Selain itu juga pada zaman sekarang ini semua kegiatan manusia rata-rata berhubungan dengan yang namanya Teknologi Informasi.
Teknologi diyakini sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya. Terdapat urutan yang sistematis dalam perkembangan teknologi, diawali dengan persoalan yang diciptakan atau yang dihadapi dalam keseharian. Ilmu pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, menjadi modal utama dalam memecahkan persoalan dan menciptakan teknologi. Tahapan berikutnya, temuan teknologi ini diperkenalkan kepada masyarakat dan jika terbukti dapat membantu memudahkan aktivitas manusia kemudian memasuki tahap komersial. Mereka yang mampu memiliki teknologi menjadi penerima manfaat teknologi, sedangkan yang tidak mampu berada pada lingkaran luar penerima manfaat teknologi.
Kondisi mampu dan tidak mampu dalam memiliki teknologi inilah yang menjadi penyebab awal dari kesenjangan ekonomi dan sosial. Mereka yang mampu menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Pada sisi gelap, teknologi dapat dituduh sebagai penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial.
Keadaan inilah yang kemudian memunculkan ide perlunya pemerataan pemanfaatan teknologi hingga ke masyarakat yang bila secara individu tidak mampu memilikinya. Upaya menciptakan teknologi secara efisien di sektor pertanian, perikanan, dan industri rumahan (home industry) yang berbiaya murah dan dapat diterapkan oleh mereka yang berpendidikan rendah pernah menjadi agenda nasional di berbagai belahan dunia, khususnya di kalangan negara sedang membangun. Teknologi tepat guna menjadi tidak popular lagi menyusul semakin kompleksnya tatanan sosial serta munculnya produk teknologi menengah yang dapat dibuat secara massal dan berharga murah. Efek substitusi inilah yang mematikan upaya dibangunnya teknologi tepat guna di pedesaan.
Pemanfaatan bersama sumber daya teknologi menjadi solusi yang ditawarkan banyak pihak guna mengatasi keterbatasan daya beli terhadap teknologi. Termasuk dalam konsep ini adalah disediakannya angkutan massa di perkotaan atau dalam bidang layanan informasi adanya Community Access Center (CAP) dalam bentuk Warung Telekomunikasi (Wartel) dan Warung Internet (Warnet). Hal tersebut menunjukkan bahwa anggota masyarakat tidak perlu harus memiliki teknologi untuk dapat menikmati manfaat teknologi. Dengan demikian yang penggunaan bersama sumber daya teknologi ini menjawab pernyataan mendasar, yang menjadi persoalan bukan pada kepemilikan atas teknologi tetapi akses kepada teknologi dan bagaimana masyarakat dapat seoptimal mungkin menggunakan teknologi untuk memperbaiki taraf hidupnya.
Di antara bermacam teknologi, di tengah konteks pergulatan antara kemajuan di bidang sosial dan teknologi serta interaksi saling pengaruh di antara keduanya, TIK menempati peran sentral. Isu globalisasi, semakin cepat meluas keseluruh penjuru dunia karena fasilitasi TIK.
Teknologi elektronika digital dengan prinsip kerja komputasi tidak hanya digunakan pada komputer sebagaimana yang lazim dikenal awam, namun juga dipakai pada berbagai aplikasi, seperti jam digital, sistem pengendalian proses, penyiaran dan penerimaan televisi dan radio, peralatan rumah tangga (home appliances), mainan anak – anak (toys), pesawat telepon, peralatan telekomunikasi, dan masih banyak lagi lainnya. Semua perangkat ini tergolong TI karena memenuhi definisi TI yakni teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi. Pada perkembangan terkini semua peralatan ini dapat berkomunikasi satu dengan lain menggunakan protokol komunikasi Internet Protocol (IP), sehingga kita dapat menyaksikan bagaimana sebuah Air Conditioner (AC) di rumah dapat dioperasikan dari mana saja melalui Internet.
Perubahan pertama yang dapat ditunjuk sebagai akibat perkembangan TIK adalah semua orang yang dapat menggunakan akses ke Internet bebas untuk menjadi sumber informasi. Sebagai salah satu wujud teknologi hasil konvergensi antara Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Internet menawarkan banyak kemudahan dalam berkomunikasi. Jika di masa lalu antar individu dihadapkan pada terbatasnya modal komunikasi, dengan Internet persoalan jarak, waktu, modus, dan bentuk informasi tidak lagi menjadi isu persoalan. Internet mengubungkan jutaan manusia di muka bumi ini, tanpa para komunikan perlu mengetahui keberadaaan lawan komunikasinya. Informasi dapat dikirim dan diterima dalam berbagai bentuk, suara, gambar, data, teks, maupun kombinasi dari semua itu. Melalui Internet ini pula, terbentuk komunitas maya yang berkumpul sesuai dengan minatnya masing – masing.
Dari sekian banyak manfaat dan kemudahan-kemudahan yang didapat dari teknologi, di sisi lain teknologi juga dapat menimbulkan dampak bagi para penggunanya. Pembahasan kali ini ditujukan pada penggunaan teknologi handphone oleh anak usia dini. Pada jaman ini tidak sulit menemukan handphone yang berada di tangan anak kecil di sekitar kita, hal tersebut dipandang lumrah. Padahal pada kenyatannya penggunaan itu bisa berdampak serius bagi anak, tapi orang tua seringkali tidak memandang dampak tersebut. Dunia anak adalah dunia yang paling menyenangkan. Hampir setiap orangtua selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka, terutama kala mereka masih kanak-kanak karena masa anak-anak adalah masa yang paling menentukan dalam proses pertumbuhan psikologis mereka di masa mendatang. Dengan memberikan pendidikan yang tepat kepada anak maka akan dapat diperoleh landasan yang kuat bagi masa depan anak-anak itu.

  1. Penggunaan Hanphone Pada Anak Usia Dini
HP atau telepon seluler kini bukan lagi sebagai barang mewah yang hanya bisa dinikmati oleh orang-orang berduit. Telepon genggam sudah menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari yang digunakan secara umum oleh masyarakat, mulai dari kalangan profesional, birokrat, selebriti, elite politik, karyawan, atau mahasiswa. Bahkan, kini ada kecenderungan HP sudah mulai marak diperkenalkan dan digunakan kepada anak-anak sekolah yang dari segi umur masih belum masuk kategori dewasa.
 Banyak alasan orang tua memberikan HP kepada anak-anaknya. Ada yang karena alasan sepele, yakni demi gengsi dan simbol status sosial. Lewat cara ini orang tua mencoba memperlihatkan “siapa mereka” lewat penampilan anaknya di sekolah dengan pesawat HP di tangan. Ada pula yang beralasan lebih fungsional yakni demi memudahkan komunikasi antara orang tua di rumah atau di tempat kerja dengan anak-anak mereka di sekolah. Setidaknya, lewat pemberian HP kepada anak-anak, orang tua lebih mudah berkomunikasi, memantau, atau melakukan tindakan-tindakan segera jika terjadi situasi darurat. Misalnya soal jemputan.
Di luar alasan itu, masih ada pula alasan orang tua yang lebih smart, yakni selain demi efektivitas komunikasi, orang tua juga mencoba memperkenalkan teknologi komunikasi lebih dini kepada anak-anak mereka. Lewat pengenalan dini terhadap sebuah kemajuan teknologi komunikasi, diharapkan si anak bisa lebih “cerdas” mengadopsi dan menguasai teknologi tersebut. Harapan lebih jauhnya, si anak bisa terstimulasi otaknya sehingga lebih kreatif dan inovatif dalam berpikir. Setidaknya, lewat pengenalan lebih dini, anak tidak mengalami gejala “gaptek” alias gagap teknologi.

Bagaimana cara pemberian  IT pada Anak Usia Dini?
Teknologi bagaikan dua sisi mata uang yang berbeda, yang memiliki sisi positif dan negatif. Sehingga implementasinya pun akan berbeda pada setiap usia perkembangan anak. Pada anak usia dini 0 – 8 tahun sesuai dengan konvensi anak dunia, serta 0 – 6 tahun menurut konsep pendidikan yang ada di Indonesia, maka banyak cara mengenalkan teknologi pada anak usia dini, yaitu :
1. Usia 0 – 2 tahun: Pada perkembangan anak usia ini, anak mulai belajar mendengar dan mengenal sekitarnya, dari rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan melalui gerakan, serta suara.  Kemudian anak mulai menirukan ketika mereka mulai belajar berbicara.  Pemberian IT pada usia anak demikian, dapat melalui multimedia dengan cara diputarkan lagu-lagu rohani atau lagu anak.  Mengenalkan warna juga dapat melalui multimedia dengan memutarkan film-film kartun anak, yang tentunya mendidikan. Mengapa? Karena film-film kartun saat ini pun memiliki unsur warna yang beragam, sehingga anak dapat mengenalnya walau tidak sekaligus, tetapi warna-warna yang dominan. Hal ini pun dapat membantu pembentukan karakter anak.

2. Usia 3 – 4 tahun: Pada usia ini, anak mulai menggunakan  kalimat yang hampir lengkap, hal ini dapat dilihat dari cara mereka menanyakan sesuatu hal. Menurut Piaget, cara anak mengajukan pertanyaan menunjukkan perkembangan kognitif seorang anak. Pada anak yang berasal dari latar belakang orang tua otoriter,  anak kurang belajar berbicara, ketimbang dalam keluarga yang demokratis, dimana anak bukan saja belajar “mendengar” tetapi juga “didengar”.   Oleh karenannya penting diberikan IT melalui multimedia, dengan cara seperti pada usia anak 0 – 2 tahun, tetapi cara pembelajarannya sedikit meningkat disesuaikan dengan usia anak yang telah dapat menerima rangsangan lebih banyak.  Misalnya mulai diajarkan melafalkan ayat-ayat suci Al Qur’an, atau dikenalkan cerita-cerita Kitab Suci melalui film-film, tentu saja perlu pendampingan orang tua sehingga dapat terlihat sejauh mana anak mampu untuk belajar.  Semakin banyak kesempatan anak belajar untuk berbicara, dapat membantu anak menumbuhkan rasa percaya dirinya sehingga pada usia sekolah mereka dapat mengenalkan dan mengungkapkan dirinya secara lisan.

3. Usia 5 – 6 tahun: Pada usia ini, pengenalan dunia IT sudah lebih meningkat. Pengenalan dapat berupa pengenalan perangkat keras komputer (hardware) yang bisa dilihat dan dipegang langsung oleh anak, misalnya : CPU, Monitor, Mouse, Keyboard dan Printer.  Pengenalan perangkat keras ini juga dilengkapi dengan penjelasan fungsi dari masing-masing alat dengan cara langsung dipraktekkan (learning by doing).

4. Usia 7 – 8 tahun: pada usia ini, pengenalan dunia IT sudah masuk pada tingkat program interaktif, dimana anak sudah bisa berinteraksi dengan program aplikasi pembelajaran.
Dari sekian banyak orang tua, mungkin hanya sebagian kecil yang menerapkan hal di atas. Anak-anak banyak menggunakan ponsel tanpa didampingi orang tua mereka. Media yang satu ini punya kemampuan yang banyak sekali, bukan sekedar untuk menelpon atau sms, dan memotret. Hp juga dapat dipakai untuk mengakses internet. Survei YPMA tahun 2006 menunjukkan bahwa anak umumnya menggunakan HP untuk meng-SMS, menelpon teman, memotret, bermain game dan bertukar gambar melalui MMS. Hanya sebagian kecil, anak yang menggunakan HP untuk menelpon orangtua mereka.

  1. Dampak Penggunaan Handphone pada Anak
Seiring berjalannya waktu, jaman akan semakin maju. Hal ini ditandai salah satunya dengan perkembangan teknologi. Gadget, smart phones, portable game player adalah beberapa produk yang dihasilkan oleh perkembangan teknologi. Dan seringkali di jaman yang modern ini, sebagian orang memandang orang lain dengan sudut yang berbeda dan mungkin belum tentu benar. Kecenderungan mengukur orang lain dengan seberapa canggih gadget yang dimiliki oleh orang tersebut seringkali menjadi sebuah isu masyarakat.
 Hal ini kurang lebih juga berdampak pada semakin dininya usia daripada anak yang menggunakan gadget tersebut. Dulu di jaman dimana masih sedikit orang menggunakan handphone, rata-rata orang dewasa saja yang menggunakan handphone. Itupun untuk orang yang memang memiliki pekerjaan yang mobile. Namun, di jaman sekarang anak-anak sekolah dasar pun sudah memiliki ponsel pribadi mereka.
Ø  Dampak Positif
Dalam penggunaan tersebut pastinya ada dampak-dampak yang akan di timbulkan. Dampak yang akan timbul salah satunya adalah dampak positif.
Penggunaan tab, notebook, atau smartphone dewasa ini memang mempermudah orang tua untuk memberikan pengajaran kepada anak-anak di usia dini. Mereka dapat belajar bernyanyi, berhitung, dan membaca dari program-program yang memang ditawarkan. Salah satu dampak positif dari penggunaan gadget adalah memberikan rangsangan atau stimulasi kepada otak anak Anda. Di 5 tahun pertama usia anak Anda, adalah memang 5 tahun yang paling penting untuk pembentukan dan perkembangan otak. Hal ini dapat ditunjang dengan menyediakan stimulasi dan rangsangan yang baik kepada seluruh panca indera anak sehingga berkembang dengan baik.
Dunia internet semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, diantaranya:
1)      surat menyurat (e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar,
2)      berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3)      mengambil/mengirim informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4)      menggunakan teknologi "teleconference" (konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis,
5)      mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,
6)      Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak, misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik untuk menggugah minat anak belajar. Isi atau materi pelajaran yang menarik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang penuh dengan kegembiraan. Sekaligus menghindarkan anak dari rasa tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran sulit dan menakutkan, dan sebagainya.
Sudah saatnya, pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan. Pemerintah juga harus memberikan perhatian  lebih agar para pengajar sadar betapa banyaknya kemudahan pembelajaran yang bisa diperoleh lewat pemanfaatan internet. Orangtua juga harus paham, internet bukan hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar internet menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.
Ø  Dampak Negatif
Selain dampak positif diatas pasti ada dampak negative yang ditimbulkan dari penggunaan teknologi tersebut, terlebih jika penggunaan tersebut tidak dalam pengawasan orang tua si anak.
Ada beberapa kasus dimana anak sudah terbiasa untuk bermain gadget menjadi lebih cuek dengan lingkungannya. Hal ini mungkin terjadi karena adanya ketergantungan terhadap gadget. Sebelum ini terjadi, yang perlu orang tua lakukan adalah memberikan pengertian kepada anak Anda bahwa gadget sebagai sebuah fungsional dan bukan sebuah kebutuhan. Jika anak Anda masih terlalu kecil untuk mengerti hal tersebut, Anda bisa memulainya dengan menerapkan sebuah peraturan atau jadwal bermain dengan gadget kesayangan si kecil.
Selain ketergantungan yang bisa dialami oleh si kecil, penggunaan gadget yang berlebih juga bisa membawa dampak buruk kepada kesehatannya. Gadget dan alat elektronik memiliki cara kerja yaitu dengan memancarkan sinar biru yang dapat mempengaruhi kesehatan mata. Sinar biru ini memberikan dampak yang negatif dalam jangka panjang pada retina mata. Mata anak Anda yang masih sangat sensitif bisa jadi terluka yang dapat menyebabkan gangguan mata yaitu cepat menurunnya daya penglihatan anak. Seringkali anak yang terlalu sering menggunakan gadget akan sering mengeluhkan perih mata, hal ini disebabkan berkurangnya frekuensi berkedip. Selain itu, otot mata anak Anda yang dipakai untuk bermain dikondisikan dalam kondisi kontraksi secara terus menerus dan berdampak pada mata lelah dan anak Anda akan lebih rentan terkena rabun jauh.
Dampak gadget pada anak yang terasa paling nyata adalah penurunan dalam kemampuan bersosialisasi. Anak yang terlalu asyik bermain dengan gadget menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitar, sehingga tidak memahami etika bersosialisasi. Selain itu, anak yang mengakses situs jejaring di dunia maya secara berlebihan juga dapat membuat anak berpikir bahwa mencari teman bisa dilakukan melalui internet, dan melupakan teman-teman yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, agar gadget dapat memberikan dampak positif pada perkembangan anak, kendalikan pemakaian gadget agar tidak berlebihan. Berikut ini adalah dampak negatif lain yang ditimbulkan:
-          Kemajuan teknologi berpotensi membuat anak cepat puas dengan pengetahuan yang diperolehnya sehingga menganggap bahwa apa yang dibacanya di internet adalah pengetahuan yang terlengkap dan final
-          Kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan, maka generasi mendatang berpotensi untuk menjadi generasi yang tidak tahan dengan kesulitan
-          Kemajuan teknologi juga berpotensi mendorong anak untuk menjalin relasi secara dangkal
-          Mengalami penurunan konsentrasi
-          Mempengaruhi kemampuan menganalisa permasalahan
-          Malas menulis dan membaca
Untuk mengurangi terjadinya dampak buruk tersebut, sebagai orang tua coba berikan kepada anak Anda pengertian dan terapkan pengaturan jadwal dalam penggunaan gadget. Sikap kooperatif orang tua terhadap anak yang mulai dewasa pun bisa menjadi sebuah penengah untuk memberikan pengertian kepada anak Anda. Karena seringkali dengan memaksa menjauhkan gadget dari anak Anda malah membuat hubungan Anda dengan anak menjadi renggang. Tetapi cobalah untuk menempatkan diri Anda sebagai partner yang mengerti kebutuhannya terhadap gadget, dan tetap memberikan batasan-batasan yang wajar kepada anak Anda. Dengan demikian, pertumbuhan gadget akan memberikan fungsi sebagai pembuka wawasan dan informasi bagi anak Anda.












BAB III
KESIMPULAN
-          KESIMPULAN
Teknologi jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan anak usia dini, baik itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial, dan motorik. Seringan anak usia dini berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu diluar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak, jika pemanfaatnya di imbangi dengan interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya.
-          SARAN
Pengenalan teknologi terhadap anak sejak dini memang baik, namun untuk penggunaannya perlu di batasi dan selalu dalam pengawasan orang tua. Apalagi jika penggunaan yang berlebihan dan tidak mengenal waktu, orang tua harus pintar – pintar menyikapi hal tersebut agar anak bisa membagi waktu nya dan tidak menjadikan nya ketergantungan harus diatur sejak dini.










DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading